Tidak ada kesalahan asisten wasit video pada hari terakhir musim Liga Premier, sebelum pemungutan suara oleh klub-klub untuk menghapus teknologi tersebut.
Panel Insiden Pertandingan Utama, yang meninjau keputusan di kasta tertinggi, mendukung setiap keputusan VAR pada hari Minggu lalu.
Mereka tetap memutuskan ada enam keputusan yang salah di lapangan, termasuk gol handball Tomas Soucek yang awalnya meleset sebelum intervensi VAR dalam kekalahan 3-1 West Ham dari Manchester City.
Panel juga memutuskan bahwa diperbolehkannya gol penentu kemenangan Gabriel Martinelli dalam kemenangan 2-1 Arsenal atas Everton adalah hal yang benar, meskipun ada dugaan handball yang dilakukan Jesus saat proses tersebut.
Bunyinya: “Lengan Yesus dimasukkan ke dalam dan tidak bergerak ke arah bola, sepertinya itu bukan tindakan yang disengaja.”
VAR pun berhak melakukan intervensi setelah Nelson Semedo hanya mendapat kartu kuning saat Wolves kalah 2-0 di Liverpool.
Sang bek awalnya diperingatkan atas pelanggarannya terhadap Alexis Mac Allister tetapi VAR menyarankan wasit Chris Kavanagh untuk melihat monitornya, sebelum wasit meningkatkan kartu tersebut menjadi merah.
“Semedo membalikkan badannya dengan kaki lurus, menangkap Mac Allister di atas pergelangan kaki dan memenuhi syarat untuk mendapat kartu merah,” kata panel.
Namun, salah satu panelis merasa intervensi VAR bukanlah kesalahan yang jelas dan nyata.
Andre Brooks mendapat kartu merah karena menginjak Son Heung-min saat tendangan sudut Sheffield United pada menit ke-76 saat mereka kalah 3-0 dari Tottenham.
Namun wasit Andy Madley membatalkan keputusan aslinya setelah peninjauan VAR.
Panel tersebut, yang dengan suara bulat menyetujui bahwa kartu merah itu salah, mengatakan: “Satu lagi penggunaan VAR yang baik. Dia menginjak kaki Son dan tidak lebih. Tidak cukup untuk mendapat kartu merah, tidak ada tindakan kekerasan.”
Klub-klub Liga Premier akan memilih apakah akan menghapus teknologi tersebut mulai musim depan pada rapat umum tahunan mereka pada 6 Juni.
Wolves mengajukan resolusi ke Liga Premier, yang akan memicu pemungutan suara ketika 20 klub anggota bertemu di Harrogate bulan depan.
Klub mengatakan VAR diperkenalkan “dengan itikad baik” namun telah menyebabkan “banyak konsekuensi negatif yang tidak diinginkan yang merusak hubungan antara penggemar dan Sepak Bola”.
Resolusi tersebut diperkirakan tidak akan berhasil dan Liga Premier percaya bahwa menghilangkan VAR bukanlah jalan keluar.
Liga mengatakan pihaknya “mengakui kekhawatiran” tentang VAR tetapi “mendukung sepenuhnya” teknologi tersebut dan akan terus bekerja dengan badan wasit PGMOL untuk melakukan perbaikan.
Setiap perubahan peraturan memerlukan dua pertiga mayoritas – 14 dari 20 klub – untuk memberikan suara mendukung.